Berikut5 keutamaan Surat Al-Fatihah berdasar hadits sahih: Baca juga: Doa Dzikir Petang, Baca 3 Kali Auto-Dijaga Allah SWT 1. Surat Paling Agung dalam Al-Qur'an (Hadits Qudsi riwayat Muslim) Baca juga: Tafsir An-Nisa Ayat 114: Pahala Besar dari Allah untuk Manusia 4. Rukun Shalat ALLAH menjawab bacaan Al Fatihah yang diucapkan hamba-Nya. Dalam sebuah video di laman About Islam, Dr Yasir Qadhi –imam Amerika-Pakistan– menjelaskan hal bahwa ada sebuah hadits Qudsi shahih yang menerangkan bagaimana Allah menjawab bacaan Al Fatihah yang dibaca JUGA AL-Qur’an Surat Al-Fatihah Terjemah dan TafsirBerikut hadis yang menerangkan bagaimana Allah menjawab bacaan Al Fatihah tersebutحَدَّثَنَا أَبَا هُرَيْرَةَ إِنِّي أَحْيَانًا أَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ قَالَ يَا ابْنَ الْفَارِسِيِّ فَاقْرَأْهَا فِي نَفْسِكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ فَنِصْفُهَا لِي وَنِصْفُهَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ يَقْرَأُ الْعَبْدُ فَيَقُولُ{ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي فَيَقُولُ{ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ }فَيَقُولُ اللَّهُ أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي فَيَقُولُ{ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ }فَيَقُولُ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَهَذَا لِي وَبَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي{ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ }وَآخِرُ السُّورَةِ لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ يَقُولُ{ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ }QS Al Fatihah. Foto Unsplash“Abu Hurairah berkata; “Hai Ibnu Al Farisi, bacalah sendiri, aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda “Allah Ta’ala berfirman Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu menjadi dua bagian, separuhnya untukKu dan separuhnya untuk hambaKu, dan hambaKu berhak mendapat yang ia Bila seorang hamba membaca ALHAMDULILLAAHI RABBIL AALAMIIN, Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman; Hamba-Ku Bila hamba membaca “ARRAHMAANIRRAHIIM, ” Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman “HambaKu memujaku.”Ketiga, Bila hamba membaca “MAALIKI YAWMIDDIIN, “ Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “HambaKu mengagungkanKu, dan ini untukKu, antara Aku dan hambaKu;Keempat, IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN dan akhir surat untuk hambaKu danKelima hambaKu berhak mendapatkan yang ia minta, ia membaca, IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ALAIHIM GHARIL MAGHDLUUBI ALAIHIM WALADL DLAALLIIN.”BACA JUGA Keutamaan Surat Al-Fatihah dalam Shalat, Waktu Utama Dialog Seorang Hamba dengan Rabb-nyaDemikian Allah menjawab bacaan QS Al Fatihah yang diucapkan hamba-Nya. []SUMBER ABOUT ISLAM
1) Surat al-Fatihah, the first surah (chapter) of the Qur'an. (2) i.e. standing behind the imam (leader) listening to him reciting al-Fatihah. (3) "Praise be to Allah, Lord of the Worlds." (4) "The Merciful, the Compassionate". (5) "Master of the Day of Judgement". (6) "It is You we worship and it is You we ask for help".
Benarkah ketika shalat kita berdialog dengan Allah? Lalu bagaimana itu bs terjadi… Jawab Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, wa ba’du, Kita akan simak hadis berikut. Hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, قَالَ اللهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} ، قَالَ اللهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي – فَإِذَا قَالَ {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل Allah berfirman, “Saya membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta. Apabila hamba-Ku membaca, “Alhamdulillahi rabbil alamin.” Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memuji-Ku.” Apabila hamba-Ku membaca, “Ar-rahmanir Rahiim.” Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku mengulangi pujian untuk-Ku.” Apabila hamba-Ku membaca, “Maaliki yaumid diin.” Apabila hamba-Ku membaca, “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” Dalam riwayat lain, Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.” Apabila hamba-Ku membaca, “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’in.” Allah Ta’ala berfirman, “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.” Apabila hamba-Ku membaca, “Ihdinas-Shirathal mustaqiim….dst. sampai akhir surat.” Allah Ta’ala berfirman, “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.” HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya Keterangan hadis [1] Hadis ini menunjukkan bahwa al-Fatihah adalah rukun Shalat, karena Allah menyebut al-Fatihah dengan kata shalat. [2] Al-Fatihah disebut shalat, karena surat ini dibaca saat shalat. Dan seorang hamba yang membaca surat ini ketika shalat, dia hakekatnya sedang melakukan dialog dengan Rabnya. [3] Allah membagi bacaan al-Fatihah dalam shalat menjadi 2, setengah untuk Allah dan setengah untuk hamba. Setengah untuk Allah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian untuk Allah. Mulai dari ayat, Alhamdulillahi rabbil alamin’ sampai Maliki yaumiddin.’ Sementara setengahnya untuk hamba, yaitu doa memohon petunjuk agar seperti orang yang telah mendapat nikmat. [4] ada satu ayat yang dibagi dua, yaitu ayat iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in. setengah untuk hamba, setengah untuk Allah. Iyyaka na’budu, ini untuk Allah, dan iyyaka nasta’in, ini untuk hamba. Itulah dialog antara hamba dengan Allah saat dia membaca surat al-Fatihah. Semoga semakin meningkatkan rasa khusyu’ kita ketika menjalani ibadah shalat… Mengenai pertanyaan, bagaimana itu bias terjadi? Bukankah yang membaca surat al-Fatihah itu ribuan manusia? Lalu bagaimana cara Allah berdialog dengan mereka semua… Pertanyaan ini bukan urusan kita. Allah Maha Kuasa untuk melakukan apapun sesuai yang Dia kehendaki. Dan tidak semua perbuatan Allah, bisa dinalar oleh logika manusia. Kewajiban kita adalah meyakini bahwa itu terjadi secara hakiki, sementara bagaimana prosesnya, Allah yang Maha Tahu. Demikian, Allahu a’lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Dewan Pembina Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 REKENING DONASI BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 YAYASAN YUFID NETWORK 🔍 Cara Menghilangkan Kebiasaan Kentut Saat Sholat, Tulisan Insyaallah Yang Benar Menurut Islam, Hukum Berbohong Demi Kebaikan, Nabi Yang Menerima Suhuf, Tanda Tanda Orang Akan Meninggal 40 Hari Lagi, Tata Cara Sholat Ghoib KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
Dalamsalah satu Hadis Nabi, beliau bersabda: "Tiada shalat yang sah tanpa membaca Surat Al-Fatihah".Begitulah agungnya Surah Al-Fatihah sehingga kita diwajibkan membaca berulang-ulang (As-Sab'ul-Matsani). Al-Fatihah juga disebut Faatihatul-Kitaab (pembuka Kitab Al-Qur'an). Selain itu dijuluki Ummul Qur'an (induknya Al-Qur'an) dan As-Syifa (obat/penawar), dan masih banyak lagi julukan bagi Al HR Bukhari 4622, Hadits Shahih Bukhari 4622, Hadits Bukhari No. 4622) ai Rasulullah, sesungguhnya Anda telah berkata, 'Sungguh, aku akan mengajarkan padamu suatu surat yang paling agung dari Al Qur`an.'" Hadist Qudsi Al-Fatihah saat Shalat - Ustadz Adi Hidayat, Lc.,MA. Keutamaan Surah Al-Fatihah | Ceramah Syekh Ali Jaber. Keutamaan

Terungkapsudah rahasianya, mengapa Rasulullah membaca Al Fatihah ayat-demi ayat (tidak menyambungnya), sebagaimana dikatakan dalam hadits: "Kemudian beliau SAW membaca Al-Fatihah, beliau memenggalnya ayat demi ayat" (HR Abu Dawud).

Sebagaimanayang disampaikan oleh Allah SWT dalam sebuah hadits Qudsi yang artinya: "Aku (Allah Swt.) membagi shalat -maksudnya Al-Fathihah- untuk-Ku dan untuk hamba-Ku ke dalam dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa yg ia minta. Maka bersabda Nabi Muhammad Saw.
.
  • j1b17idrmz.pages.dev/100
  • j1b17idrmz.pages.dev/289
  • j1b17idrmz.pages.dev/268
  • j1b17idrmz.pages.dev/96
  • j1b17idrmz.pages.dev/51
  • j1b17idrmz.pages.dev/330
  • j1b17idrmz.pages.dev/391
  • j1b17idrmz.pages.dev/182
  • j1b17idrmz.pages.dev/161
  • hadits qudsi al fatihah